Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) memiliki 3 tipe ekosistem/habitat, yakni : ekosistem pegunungan rendah (1000-1500 m dpl); pegunungan atas (1500-2400 m dpl); dan pegunungan sub alpins (diatas 2400 m dpl). Merupakan habitat dari beraneka ragam flora maupun fauna. Total jenis tumbuhan di TNGMb tingkat pohon sebanyak 35 spesies, 8 spesies Perdu, dan 28 spesies Semak, serta 23 spesies Tumbuhan Bawah (Statistik TNGMb, 2017). Beberapa flora yang belum banyak diketahui adalah kelompok anggrek.
Anggrek termasuk di dalam suku Orchidaceae, yang memiliki jumlah jenis terbesar di Dunia yaitu 25.000 jenis, sedangkan di Indonesia memiliki kurang lebih 5.000 jenis. Dalam upaya perlindungan dan pelestarian Anggrek, setiap jenisnya harus dikenali (teridentifikasi) sehingga bisa diketahui jenis apa yang potensial untuk dibudidayakan dalam rangka pelestariannya di kawasan hutan. Data-data jenis anggrek di kawasan diharapkan tersusun dengan baik dan menyeluruh, hal ini sangat penting sebagai database dan acuan dalam pengelolaan ekosistem di TNGMb.
Suku Anggrek-anggrekan (Orchidaceae) merupakan suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin
Inventarisasi Anggrek 2015
Identifikasi jenis anggrek dengan pendekatan morfologinya. Yaitu mengenali bagian-bagian dari tanaman anggrek tersebut mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah dan tangkainya. Dibantu dengan buku panduan “Identifikasi Anggrek Merapi”, terbitan Yayasan Kanopi Indonesia (Sulistyono, 2012) dan melalui informasi di internet (browsing pustaka dan jejaring sosial antar peneliti/penggemar/komunitas anggrek).
Keanekaragaman flora anggrek beradasarkan Inventarisasi Anggrek di kawasan TNGMb pada awal tahun 2015 telah dijumpai 15 (lima belas) jenis, yaitu : Arundina graminifolia (D.Don.) Hochr, Appendicula alba Bl, Appendicula angustifolia Bl, Bulbophyllum flavescens (Bl.) Lindl, Coelogyne miniata (Bl) Lindl, Dendrobium saggitatum J.J.Sm, Dendrobium crumenatum Sw, Flickingeria grandiflora, Habenaria multipartita Bl, Liparis pallida (Bl) Lindl, Maloxis khobi J.B.Comber, Oberonia similis (Bl.) Lindl, Paphiopedilum javanicum (Reinw. Ex Lindl.) Pfitz, Pholidota carnea (Bl) Lindl, dan Spathoglottis plicata Bl.
Flickingeria grandiflora/ Appendicula alba / Appendicula angustifolia
Habenaria multipartita / Maloxis khobi / Bulbophyllum flavescens / Paphiopedilum javanicum
Dendrobium saggitatum / Dendrobium crumenatum / Oberonia similis
Kondisi habitat di lokasi perjumpaan anggrek cukup beragam, dari ketinggian 1.500 sampai dengan 2.500 mdpl. Jenis vegetasinya antara lain : pinus, puspa, senggani, kesowo, kecubung, Acacia dekuren, Tembelekan (Lantana camara), pakis, Daun sendok (Plantago asiatica), Paku tiang (Alsophila glauca), dan Lumut janggut (Usnea barbata), serta vegetasi pegunungan atas seperti rumput Savana, Eidelweiss, Manisrejo, dan Kemlandingan gunung.
Periode tahun-tahun berikutnya, petugas TNGMb (PEH) melalui kegiatan teknis pengambilan data potensi kawasan (flora dan fauna) dalam Grid dan monitoring Pemulihan Ekosistem di kawasan TNGMb tahun 2017 – 2018, serta hasil penelitian/magang mahasiswa (UNS, UGM, IPB dan lainnya) menghasilkan perjumpaan baru spesies anggrek di hutan TNGMb. Penelitian saudara Gilang D.N mahasiswa Biologi UNS pada bulan Mei – Juni 2018 menjumpai 18 jenis anggrek, dengan jenis baru dari data 2015 sebanyak 7 jenis yaitu : Cheirostylis sp, Coelogyne longifolia (Bl.) Lindl, Eria multiflora (Bl.) Lindl, Habenaria tosariensis J.J.Sm, Liparis javanica J.J.Sm, Phreatia sulcata (Bl.) J.J.Sm, dan Taeniophyllum glandulosum Bl.
Perjumpaan Angrek Terbaru
Cheirostylis sp / Coelogyne longifolia / Eria multiflora
Habenaria tosariensis / Liparis javanica / Phreatia sulcata / Taeniophyllum glandulosum
Sebagai salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia, TNGMb mempunyai peranan penting dan memiliki nilai yang sangat strategis baik secara ekologi, ekonomi, sosial, maupun budaya. Potensi yang belum banyak dikaji dan ditelusuri lebih jauh lagi adalah flora anggrek ini. Potensi kehati jenis anggrek di TNGMb ini kedepannya sangat diperlukan kegiatan penelitian yang lebih lengkap lagi dari pihak akademisi/perguruan tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut dan sebagai rekomendasi kegiatan konservasi jenis di wilayah TNGMb.
Potensi kekayaan flora anggrek di hutan TNGMb dari hasil inventarisasi dan penelitian yang telah dilakukan, total ditemukan 22 spesies anggrek, yaitu :
- Arundina graminifolia (D.Don.) Hochr
- Appendicula alba Bl
- Appendicula angustifolia Bl
- Bulbophyllum flavescens (Bl.) Lindl
- Cheirostylis sp
- Coelogyne longifolia (Bl.) Lindl
- Coelogyne miniata (Bl) Lindl
- Dendrobium saggitatum J.J.Sm
- Dendrobium crumenatum Sw
- Eria multiflora (Bl.) Lindl
- Flickingeria grandiflora
- Habenaria multipartita Bl
- Habenaria tosariensis J.J.Sm
- Liparis javanica J.J.Sm
- Liparis pallida (Bl) Lindl
- Maloxis khobi J.B.Comber
- Oberonia similis (Bl.) Lindl
- Paphiopedilum javanicum
- Phreatia sulcata (Bl.) J.J.Sm
- Pholidota carnea (Bl) Lindl
- Spathoglottis plicata BI
- Taeniophyllum glandulosum Bl
Balan Taman Nasional Gunung Merbabu ( Jarot Wahyudi, S.Hut, M.URP )
No Responses